jump to navigation

Dry Transformer vs Oil Transformer October 19, 2009

Posted by nzafee in DUNIA MIGAS.
trackback

Rangkuman Diskusi

Oleh Administrator
Tanya – aripin supriadi

Rekan2 milister yang terhormat..

Rekan2 milister, proyek kami untuk power plant…dan owner kami, meminta supaya untuk LV transformer menggunakan dry transformer, bukan oil immersed transformer.

Mohon pencerahannya…mengenai kelebihan dan kekurangannya dari sisi tehnikal dan ekonomisnya untuk transformer tipe dry dan immersed oil dengan kapasitas 2.5MVA 6.3kV/0.4kV (indoor) yang akan digunakan sebagai Auxiliary Transformer untuk power plant. Terima kasih atas segala pencerahannya,

Tanggapan 1 – Njang

Dear Pak Aripin,

Mengenai apa perbedaan dry transformer dengan oil filled transformer, saya mencoba menjelaskannya sebagai berikut :

Kelebihan dry type transformer (DTT) dibanding Oil cooled Transformer (OCT) :

§ DTT memiliki Low maintenance cost karena pembersihan debu secara rutin.

OCT membutuhkan pengecekan oli secara rutin, purifikasi dan penggantian oli yang membutuhkan biaya sangat tinggi.

§ DTT Bisa diinstall sedekat mungkin dengan beban (Panel distribusi, MCC, dll, sehingga akan mengurangi losses dari transmisi (memungkinkan menggunakan bus-duct dari trafo ke beban).

OCT tidak memungkinkan.

§ DTT Membutuhkan space lebih sedikit untuk installasi dan bisa diintegrasikan dengan incoming VCB cubicle dan panel distribusi.

OCT tidak memungkinkan, harus menggunakan kabel.

§ DTT memiliki potensi kebakaran di substation lebih rendah karena tidak menggunakan oil dibanding OCT.

§ Untuk beban-beban high rise Commercial building, DTT dapat ditempatkan di dalam building, sedangkan OCT harus ditempatkan jauh atau diluar building.

§ Pada DTT, Lightning Arrester bisa ditempatkan didalam cubicle transformer untuk masing-masing fasanya (R, S & T), sedangkan pada OCT harus terpisah atau bahkan diinstall di outdoor.

§ Sehubungan dengan potential hazard-nya, DTT membutuhkan proteksi lebih sedikit pada unit transformernya (over temperature saja), sedangkan pada OCT membutuuhkan proteksi lebih banyak (DGPT).

Kekurangan dry type transformer (DTT) dibanding Oil cooled Transformer (OCT) :

§ Khusus untuk DTT jenis cast resin, bila terjadi kerusakan pada winding tidak bisa diperbaiki (Non-repairable), sedangkan OCT bisa di-rewinding ulang.

§ Untuk DTT, sensor over-temperaturenya harus di maintain rutin agar bisa berfungsi ketika terjadi overload atau gangguan lainya. Pada OCT yang harus ditest fungsi adalah DGPT relaynya.

§ Pada DTT, Tap Changer disambung menggunakan busbar (link) sehingga bilamana ingin mengubah harus pembuka teminasi.

Pada OCT, pemindahan Tap Changer dilakukan dengan memindahkan toggle untuk manual tap changer atau secara otomatis bila menggunakan OLTC.

§ Mengenai Biaya investasi awal, DTT memiliki cost lebih tinggi dibanding OCT (hampir dua kalinya).

§ DTT memiliki temperature rise dua kali lebih tinggi dibandingkan OCT, dengan kata lain DTT memiliki resistansi lebih tinggi.

§ DTT memiliki losses lebih tinggi dibanding OCT sehingga dengan kata lain, DTT memiliki efisiensi lebih rendah dan biaya operasional jangka panjang lebih tinggi, sebagai contoh : untuk trafo 2000 kVA, DTT memiliki losses ± 26kW sedangkan OCT hanya ± 16kW.

§ DTT memiliki BIL (basic impulse level) lebih rendah dari OCT, sebagai contoh, untuk system tegangan 13.8 kV/0.48kV, DTT memiliki BIL 60 kV di sisi primer dan 10 kV di sisi sekunder sedangakan OCT 95kV disi primer dan 30kV di sisi sekunder.

§ DTT memiliki kemampuan overload dibanding OCT, contoh : untuk durasi overload 2 jam, DTT hanya mampu dibebani 115% sedangkan OCT mampu dibebani 180% (mengacu pada ANSI/IEEE C57.91-1981 Table 5 & 6).

Demikian penjelasan dari saya (referensi dari berbagai sumber), bila ada yang mau menambahkan saya sangat berterima kasih sekali.

Tanggapan 2 – kurnia_te

Terimakasih atas informasinya Pak Enjang. Nambah ilmu nih bagi yang newbie seperti saya. Saya tambahkan, untuk skala industi dry type biasanya untuk daya di bawah 30 KVA, sedangkan untuk diatas 30 KVA menggunakan oil cooled. Tapi standar tiap perusahaan berbeda2.

Tanggapan 3 – Erwin Sambas – Electric

Terima kasih nambah ilmu juga buat saya, tapi di sini kami pakai juga Dry trafo 800 KVA.

Tanggapan 4 – alman fauzi

Dry type Transformer sebenarnya memang bisa sampai kapasitas sekelas Power Transfomer,seperti ABB Power yang bisa membuat tipe Cast Resin sampai 40 MVA dan tipe impregnated sampai 15 MVA. Trus Pauwels, tipe cast resin sampai 10 MVA. Tapi semua produk sampai range tersebut buatan luar negeri. Saran saya pribadi untuk trafo diatas 1500 kVA lebih baik pakai tipe Oil-Filled, karena harganya jauh jauh lebih murah. Untuk pemasangan indoor, Trafo Oil-Filled lebih baik menggunakan Plug-in Bushing di sisi HV, bisa juga di kombinasi pakai terminal box, untuk safety. Asalkan clearence sekeliling trafo memenuhi, maka tidak ada masalah untuk memakai trafo Oil-Filled untyk aplikasi indoor.

Tanggapan 5 – Suwarno, Umbara (Incoray)@se1.BP

Ikut Urun Rembuk dikit,

Hati-hati bila mau menaikkan Capasitasnya,apalagi bila berbeda merk. ada beberapa produk yg urutan R-S-T-N nya berbeda susunannya, kemudian hitung ulang cable / busduct antara trafo ke cubicle. Untuk penempatan di dlm ruangan perhatikan Sirkulasi udaranya agar tidak terjadi failure karena temperatur.

Comments»

1. Samara - January 5, 2015

Hi, you post interesting content on your page,
you can get much more visits, just type in google for – augo’s tube traffic


Leave a comment